Senin, 15 Juli 2013

REVIEW : The Heat

Sejak keberhasilan The Hangover di tahun 2009 kemarin, genre komedi dewasa jadi semakin menjanjikan. Dan memang, genre ini mengajak banyak penonton untuk menertawakan muatan-muatan dewasa, mengeksplor banyak tema yang sebenarnya sederhana namun eksekusinya tidak jarang berhasil. Sebut saja Horrible Bosses, The Bridesmaid, hingga Ted yang benar-benar jadi hit. Sutradara Paul Feig, yang berhasil mempertontonkan kekonyolan para pendamping pernikahan di The Braidsmaid kini kembali, mengajak serta McCarthy yang juga bermain di film tersebut, kali ini mengajak American Sweetheart Sandra Bullock. Bullock sendiri tidak asing dengan genre komedi, dia pernah bermain dalam Miss Congeniality (2000) dansekuelnya di tahun 2005. Kolaborasi mereka bertiga inilah yang jadi salah satu kekuatan The Heat.

Sarah Ashburn (Bullock) adalah seorang agen FBI yang sukses. Intuisinya tajam, melebihi rekan-rekan pria di lapangan, atau bahkan anjing pelacak. Namun sayangnya, sifatnya yang suka merasa sok pintar dan meremehkan orang lain membuat orang lain tidak menyukainya. Dia hidup sendirian, dan bahkan kucing pun tak punya. Suatu hari, Ashburn ditugaskan untuk menyelidiki kasus narkoba yang cukup menyeramkan, dimana banyak penjahat dan pengedar yang buka mulut dibunuh secara mengerikan di Boston. Tak diketahui siapa dalang dibaliknya, dan Ashburn berusaha untuk mencari-cari petunjuk. Disanalah dia bertemu dengan detektif Shannon Mullins (McCarthy) yang urakan dan ugal-ugalan. Keduanya tidak cocok sejak pertama, namun posisi Mullins sebagai orang asli Boston yang tahu banyak memaksa Ashburn untuk terpaksa bekerja sama dengannya. Darisinilah, petualangan mereka untuk menyingkap kasus diwarnai bumbu-bumbu kekonyolan. Namun yang paling penting, berhasilkah mereka menguak misteri di balik kasus ini?

The Heat merupakan naskah film panjang perdana dari Katie Diopold, terinspirasi dari banyak film bergenre buddy cop  seperti Lethal Weapon (1987) dan Running Scared(1986) dan masih banyak lagi. Hal unik yang disorot, biasanya genre buddy cop ini menyorot para detektif pria, karena memang dunia lebih familiar diperuntukkan untuk mereka. Diopold mengambil elemen-elemen yang ada di genre ini, mencampurkannya dengan komedi dan mengambil tokoh utama wanita, yang bisa jadi sebuah pertaruhan besar. Iya, karena tidak banyak artis wanita Hollywood mampu memerankan porsi action yang meyakinkan, ditambah lagi masih harus mengucapkan banyak kalimat-kalimat yang mengocok perut penonton.

Proses pemilihan Bullock dan McCarthy akhirnya selesai di 19 Mei 2012. Alasan di balik pemilihan mereka sejak awal adalah karena pihak produser menginginkan figur wanita yang justru tidak terlihat sebagai wanita tangguh yang memegang senjata. Dan lagi, kemampuan Bullock dan terutama McCarthy dalam genre komedi menjadi pertimbangan lain. Dan dengan duduknya Feig di kursi sutradara, trio ini tentu menjadi sebuah kekuatan yang tidak bisa diremehkan begitu saja.

Tapi lalu kita bicara mengenai genre komedi. Tidak mudah membuat genre ini. Feig harus menerjemahkan skenario komedi Diopold ke dalam frame-frame bergerak yang mengalir lancar, dan ini benar-benar tricky. Bullock dan McCarthy juga harus bisa berimprovisasi, bukan hanya mengucapkan line-line mereka, tapi juga beradaptasi dengan situasi yang ada untuk menciptakan gestur-gestur yang bisa membuat penonton tertawa atau minimal tersenyum lebar. Apakah mereka berhasil?

The Heat punya banyak momen-momen lucunya. Sesimpel dan se-predictable apapun filmnya tidak masalah, karena memang genre ini dimaksudkan untuk membuat kita tertawa, alih-alih berpikir. Tapi momen-momen hebat itu hanya diciptakan oleh McCarthy. McCarthy benar-benar bersinar disini, dengan menggunakan tubuh dan juga mulut pedasnya, dia berhasil mempergunakan seluruh potensi komedi yang ada dan tawa yang dihasilkan tidak main-main. Sandra Bullock juga berusaha keras, dan walau menurut saya pribadi lebih banyak garingnya, duet mereka berdua menghasilkan harmonisasi, Bullock yang membangun set-up dan McCarthy-lah yang menciptakan punch-in dari set up yang dilemparkan oleh Bullock.

Jadi, kalau kalian sedang lelah dan mumet, juga bosan dengan film-film summer blockbuster yang sedang menginvasi bioskop-bioskop, The Heat bisa jadi merupakan sebuah alternatif segar : sebuah film komedi yang ringan dan menghibur. Kalau mau dibandingkan dengan film Feig sebelumnya, The Bridesmaid sebenarnya jauh lebih mengocok perut, tapi sayang sekali kalau melewatkan aksi McCarthy disini. Tonton deh, kalian pasti gak akan menyesal.

FYI:  hal paling lucu buat gue adalah ketika McCarthy mencari "biji" bos-nya dan ketika dia harus menancapkan kembali pisau ke paha-nya Bullock. LOL :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar